Pages - Menu

Maket Tugas Trimatra 1 , Imagination Park

imagination park

Ini adalah konsep yang keren dan sangat kreatif dari Pak Dosen dengan memberikan sebuah tapak berbentuk persegi yang tersusun atas dua bentuk dasar tapak tak beraturan  berjumlah masing-masing 3 buah. Lihat tapak bernomor 1, 3, 5 dan 7 yang memiliki bentuk sama serta tapak bernomor 1,2, 4 dan 6 juga demikian. Dalam satu kelompok terdiri atas 8 orang dengan bagian membuat tapaknya masing-masing sesuai nomor induk. Saya mendapat nomor 5. Dalam mengerjakannya tidak hanya ketrampilan individu yang digunakan tetapi harus ada koordinasi dengan semua anggota kelompok meskipun kita hanya membuat satu maket sesuai nomor.

 Hal itu sangat tidak mudah, karena setiap tapak harus memiliki koneksi dengan tapak lain, antara lain bagaimana membuat sirkulasi ( jalan masuk menuju tapak dari pedestrian), menentukan seperti apa link atau penghubung antar tapak ( tangga,terowongan,dinding yang berlubang, pintu ?), tipe sirkulasi yang homogen tetapi tetap membebaskan bentuk masing-masing tapak yang membedakan cirri khas satu tapak dengan tapak lain, serta pengaturan wahana yang harus di susun seabstrak mungkin untuk menciptakan daya imaginasi anak-anak yang bermain di dalamnya.

Dalam membuat maket tersebut juga harus disertai dengan gambar kerja berskala yang nantinya akan diaplikasikan ke dalam maket. Gambar kerja tersebut antara lain, Denah (Site Plan), Denah Dasar, Gambar Potongan dari berbagai sisi untuk memperjelas bagian-bagian dari maket serta wahananya, serta gambar tampak ( dalam tugas ini tidak menggunakan gambar tampak). Dengan aturan maket berskala 1:100 cm dan gambar kerja yang dapat terlihat jelas adalah 1:100 juga menyesuaikan ukuran kertas A2 dan bentuk tapak yang abstrak. Dengan bahan kertas Duplex berukuran tebal 1.5 mm (dalam maket ketebalan tersebut sudah mewakili 15 cm di tapak sebenarnya sehingga ketinggian taman yang berlayer-layer disesuaikan dengan ketebalan dupleks tersebut), lem ‘castol’ serta pisau cutter yang bermata tajam sangat diperlukan untukmembuatnya. 

Dari proses pembuatan maket tersebut dapat diambil beberapa pelajaran yang sangat berguna, pembuatan maket tersebut tidak bisa instan dalam waktu sehari bahkan semalam, karena perlu konsep yang matang tentang wahana dan sirkulasi serta koordinasi baik dengan sesame anggota maupun dengan dosen pembimbing yang memberikan tugas. Maket ini membutuhkan kesabaran dan ketelitian dalam pengukurannya karena setiap jarak memiliki kelipatan 0.15 , jadi dalam menentukan letak wahana dan sirkulasi harus ada acuan (dari kanan atau kiri tapak) agar selalu konsisten dan terpeta.

Dari segi utilitas (fungsi), taman bermain anak-anak dengan sirkulasi dan wahana yang unik tersebut sangat membantu perkembangan anak untuk berpikir bebas tanpa pemaksaan untuk bermain dengan permainan yang homogen dan membatasi imaginasinya. Selain itu, taman ini seperti perjalanan (journey) bagi anak-anak yang sangat suka berpetualang dan aktif maupun pasif sesuai pola perilaku anak-anak dari sirkulasi hingga ke wahana serta hal-hal baru yang akan ditemui jika berpindah ke tapak lain. Pintu masuk yang bervariasi namun memiliki tipe sama dan sirkulasi yang berkonsep perjalanan berbentuk sebuah lorong (terowongan) di bawah tanah membuat anak-anak akan penasaran dengan wahana yang akan ditemuinya. Dengan panjang dan lebar sirkulasi yang terukur (panjang sepanjang anak itu mampu berjalan dan lebar 1.35 m yang memungkinkan perjalanan dua arah). Penggunaan portal dan bagian hijau pada padang rumput memberikan aspek keindahan ( Estetic/ Venustas ) sehingga taman terlihat lebih dinamis. Aspek firmitas terlihat dari struktur wahana yang disusun dari bidang dan batang yang dihubungkan. Bidang dan batang yang dihubungkan dengan rapi atau bahkan abstrak dapat menciptakan suatu struktur yang kompleks dan unity tanpa membentuk ruang di dalamnya sehingga anak-anak tidak terkesan terpenjara di dalam bangunan wahana. Juga  terlihat dari pemakaian dinding melingkupi wahana dan seluruh tapak memberikan efek keamanan bagi anak-anak.

 Pemahaman tentang konsep bidang dan ruang sangat dibutuhkan dalam pengerjaan tugas ini, berkali-kali harus mengulang membuat tapak atau wahana yang kurang berkesan dan rapi membuat kami menguras banyak energy dan kesabaran. Tetapi hal itu tak sebanding dengan pengalaman dan pelajaran yang kami ambil dari tugas tersebut, tentang kesabaran, kreatifitas yang tak terbatas meskipun dengan bahan yang sangat sederhana (bidang dan batang), serta kebersamaan (rasa kerja sama dan pengalaman berorganisasi) yang kelak akan benar-benar diaplikasikan dalam dunia kerja. Arsitektur, Jaya !. -15/2 lel

No comments:

Post a Comment